Q. tanya donk saya makek asus p5vdc-mx,
saya mau update biosnya , tapi ga tau caranya
jumlah file yang di masukin ke dalam floppy ada berapa, nama filenya apa aja ..
trus kalo sudah booting langkah selanjutnya apa..
terima kasih sebelumnya ...
A. BIOS tersimpan di media ROM (Random Only Memory) yang mempunyai sifat 'hanya dibaca saja' tidak boleh diedit atau diganggu sehingga bios tidak dapat di upgrade. Bios tersimpan di motherboard, jadi cara satu-satunya untuk mengganti BIOS adalah dengan cara mengganti motherboard :)
gimna caranya update bios?
Q. di mohon.
A. Cara Update Bios
Update Bios bisa dilakukan under windows maupun under dos. Update yang paling gampang menggunakan utility under windows seperti winflash.
Tetapi update under windows biasanya sering terjadi error apabila ada program yang mengakses informasi dari BIOS. Terlebih untuk flashing BIOS Mod tidak disarankan under windows karena bisa terjadi error.
Langkah yang paling safe menurut saya adalah under DOS dengan windows 98 DOS.
Pada toturial kali ini akan dibahas update BIOS pada AMI Bios under dos. Beberapa hal yang perlu disiapkan:
Source: http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-update-bios.html#ixzz1K0WPBJcg
bios gunanya untuk apa?
Q. gimana cr updatenya??? apa keuntungan setelah di update??
A. Pengertian BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Anda bisa menggunakan Software burning CD yang anda senangi selama program tersebut memiliki fasilitas pembuatan Bootable CD.
Pertama, Download file Boot Image di sini. File ini berbeda versi dengan yang digunakan dalam posting Membuat Hirenâs Boot CD dari Flashdisk
Anda perlu file boot.zip ini untuk membuat sistem CD Bootable. Gunakan Winzip, WinRAR
atau program ekstrak file lainnya. Ingat di mana Anda menyimpan file hasil ekstraksi ini. Nanti Anda akan memerlukannya.
Berikut ini daftar file yang terdapat dalam file image. File-file inilah yang nantinya muncul dalam drive A:\ setelah Anda melakukan booting.
File Image ini hanya berisi file-file penting yang diperlukan DOS dan seJumlah driver CDROM ATAPI dan SCSI. Jika Anda mencari emm386 atau himem, Anda tidak akan menemukannya.
Mari kita mulai. Saya asumsikan Anda telah berhasil men-download file yang diperlukan tadi serta program Update BIOS yang tepat.
Panduan membuat Bootable CD
Buka Nero Burning ROM dan pilih âNew Compilationâ.
Pilih CD pada bagian atas drop down list.
Pada sisi kiri, scroll ke bawah sampai muncul âCD-ROM (Boot)â, Pilih.
Pada Tab Boot, pilih âImage Fileâ sebagai sumbernya dan Browse lokasi dimana Anda tadi menyimpan file boot.img
Klik tombol âNewâ.
Dalam sesi File Browser, arahkan folder ke tempat Anda menyimpan file hasil download BIOS.
Drag dan Drop file tersebut ke sisi kiri panel
Pilih CD-Writer yang akan Anda gunakan dari drop-down list
Klik tombol Burn untuk mulai membakar CD Bootable Anda.
Meng-update BIOS dengan menggunakan CD Bootable
Panduan di bawah ini mengacu pada update bios komputer DELL. Sesuaikan perintah dengan yang ada pada komputer Anda. Akan ada beberapa perlakuan yang berbeda bagi tiap motherboad.
Boot komputer dan ketika muncul BIOS Boot screen, tekan tombol F12. Masukkan CD yang tadi telah Anda buat.
Pilih Booting dari CD, maka selanjutnya Anda akan lihat DOS Prompt A:\
Drive A berisi file yang berada dalam boot.img seperti saya sebutkan sebelumnya
Drive Z berisi File Update BIOS Anda.
Pindah ke drive Z, ketik Z: [Enter]
Pada DOS Prompt, ketikkan nama file Update BIOS Anda, misalnya saya pakai BGX24005.EXE.
Ikuti perintah yang ada di layar hingga selesai.
Restart komputer Anda dan Anda akan dapatkan BIOS Anda yang telah terupd
tentunya lebih uptodate buat pragram baru yang tidak kompatibel dengan persi bios sebelumnya
oke selamat mencoba...............salam
gimana sejarah dan penemu bios ?????????????
Q.
A. 1. Pengertian dan Sejarah BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86).
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (ÎίοÏ).
2. Perkembangan BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
- Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
- Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
- American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
- Microids Research
- Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
apa-apa saja troubleshooting pada bios ?
Q.
A. Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?
Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.
Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.
02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?
Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.
Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.
Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.
03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.
Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.
Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.
04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?
Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.
Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.
Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.
05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?
Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini âCMOS checksum invalidâ atau âInvalid configuration, run Setupâ, penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.
Semoga Bermanfaat.
Powered by Yahoo! Answers