Q.
A. 1. Pengertian dan Sejarah BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86).
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (ÎίοÏ).
2. Perkembangan BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
- Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
- Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
- American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
- Microids Research
- Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
apa-apa saja troubleshooting pada bios ?
Q.
A. Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?
Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.
Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.
02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?
Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.
Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.
Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.
03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.
Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.
Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.
04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?
Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.
Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.
Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.
05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?
Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini âCMOS checksum invalidâ atau âInvalid configuration, run Setupâ, penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.
Semoga Bermanfaat.
Tentang BIOS...........................................................!?
Q. Bro, aq mau tanya tentang BIOS nih, yang tahu tolong dijelaskan! Penting.
1. Bgmana mengetahui bahwa BIOS mengalami kerusakan?
2. Kalau BIOS rusak bisa diganti nggak dan bgmana langkah2-nya?
Trmksh.
A. BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya)
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
1. Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
2. Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
3. Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
** Kalo chip BIOS rusak maka salah satunya CPU gak akan nyala karena mb tidak berpungsi, Mo ganti chip BIOS mungkin bisa di cari yang sejenis atau dari MB yang sama....
Bagaimana gara mengupdate bios dan apa syaratnya?
Q.
A. Tujuan update BIOS mobo adalah untuk menghilangkan bug2 yang masih ada pada mobo sewaktu diluncurkan untuk publik. Cara2nya cukup sederhana.
1. Periksa dulu dengan jelas merek dan tipe mobo anda, lihat di kotak, buku panduan atau di fisik mobo itu sendiri. Bila perlu gunakan software pendeteksi hardware seperti SiSoft Sandra atau Everest Home Edition.
Lalu periksa versi BIOS anda, yaitu dengan melihat di monitor pada saat PC start-up (POST session), dengan software di atas atau cukup melihat di badan mobo (jika ada). Jangan lupa pembuat BIOSnya dipastikan (Phoenix Award atau AMI)
2. Setelah jelas tipe mobo dan versi BIOS anda, masuk ke website pabrikan pembuat mobo anda. Di situ silahkan search halaman yang memuat tentang mobo anda. Misalnya asus,com.tw atau biostar.com.tw
Karena situs Taiwan sering susah diakses, coba untuk masuk ke situs pabrikan untuk daerah USA. Servernya relatif lebih baik.
3. Bila sudah ketemu mobonya, coba perhatikan link2 di sebelah atas atau samping. Nanti ada bagian download. Di seksi ini anda bisa mendonlod driver, manual pdf, software pendukung dan BIOS terbaru (jika ada).
INGAT: Tidak selalu pabrikan mengeluarkan BIOS baru buat mobonya.
4. Mengupdate BIOS sebaiknya berurutan. Misalnya mobo Gigabyte. BIOS nya diberi kode F1, F2, F3 dst untuk menandakan urutannya. Mobo lain mungkin memiliki kode berbeda. Jadi jika mobo anda berkode F2, sedang di situs ada daftar BIOS F2 sampai F6, sebaiknya donlodlah semuanya (filenya kecil2 kok). Jadi bila anda mau update ke F6, mulailah dari F3, F4 dst sampai F6.
Cara lain melihat urutan versi BIOS adalah dengan melihat tanggal diterbitkannya BIOS oleh pabrikan. (ada di websitenya)
5. Nah, sekarang donlod lalu save ke PC.
6. Mengupdate BIOS ada 2 cara. Satu dengan disket boot dan kedua dengan software melalui Windows. BIOS AWARD dan AMI mempunyai software yang berbeda dalam mengupadte BIOS. Kedua software ini biasanya disediakan di website pabrikan pembuat mobo. Sebagai contoh untuk BIOS Award softnya bernawa WinFlash.
7. Cara Pertama dengan disket boot.
Donlod software flasher BIOS versi boot (dari web pabrikan) juga BIOSnya.
BIOS biasanya berekstensi .bin dan besarnya di bawah 500 Kb.
Simpan keduanya dalam disket.
Start PC, masuk ke BIOS. Ubah urutan boot menjadi boot dari disket, harddisk kedua.
Masukkan disket, lalu keluar dari BIOS.
PC restart.
Setelah boot akan langsung masuk ke menu Flashing BIOS. Ikuti langkah2nya dengan hati.
Bila berhasil dengan baik, maka PC anda akan restart dengan aman dan masuk ke OS.
PENTING : Pastikan kondisi kelistrikan baik, karena bila PC padam saat sedang proses update BIOS, mobo akan rusak.
8. cara kedua dengan software di Windows.
Yang ini gampang banget. Cukup jalankan software Flash BIOSnya, lalu pastikan kotak "boot block" dicentang. Setelah itu save dulu BIOS versi lama, kemudian buka BIOS baru dan akhirnya klik saja Flash/Update BIOS.
9.PENTING : Sebelum update BIOS, cari info sebanyak2nya.
Bila ada beberapa urutan versi BIOS yang ingin diupadte, jangan mengupadte sekaligus dalam sehari. Tunggulah sehari setelah mengupdate BIOS yang lebih awal sambil periksa apakah PC anda stabil.
Bila ya, besoknya update lagi dengan versi yang lebih baru.
gimana cara masuk ke BIOS ?
Q.
A. Basic Input Output System atau yang disingkat BIOS menjadi tools penting dalam setting computer. Seperti yang diketahui bersama BIOS berfungsi sebagai tool setting awal computer hardware computer, dan tidak hanya itu, juga mengontrolnya.
Contoh saja untuk mencegah crash/ tabrakan 2 setting hardware sejenis, missal VGA card.
Karena beragamnya manufaktur Komputer, dan ini juga tidak standard membuat sesekali kita kalang kabut untuk mengetahui âbagaimana cara masuk ke BIOS ini?â
Komputer Baru
Biasanya computer baru lebih bersahabat. Biasanya key yang harus diinput saat computer booting :
- F1
- F2
- Del
- Esc
- F10
Dan biasanya terdapat pesan bantuan untuk memasukinya, walaupun pesan ini tampak tidak lama di layer.
Komputer Lama
Nah,dikomputer lama biasanya tidak standard, namun bisa disimpulkan menjadi beberapa key :
- CLTR + ALT + ESC
- CLTR + ALT + INSERT
- CLTR + ALT + ENTER
- CLTR + ALT + S
- PAGE UP
- PAGE DOWN
Lengkapnya pada table berikut ini
Merk Komputer
Key
Kebanyakan komputer:
Del
Award (Acer)
Ctl + Alt + Esc
AMI (Asus)
Del
Compaq
F10
Dell
Ctrl + Alt + Enter
DTK
Esc
Phoenix
Ctrl-Alt-Esc, atau Ctrl-Alt-S, atau Ctrl-Alt-Enter
Acer
Ctrl-Alt-Esc
ALR PC
Ctrl-Alt-Esc or F2
AMI BIOS
Del or F1 or F2
Aptiva
F1
AST, Advantage
Ctrl-Alt-Esc
Award BIOS
Del atau Ctrl-Alt-Esc
Compaq
F10 ( ketika kursor berkedip pada kanan atas layar)
Dell
F1 atau Del atau Ctrl-Alt-Enter (kadang membutuhkan 2 kali ketikan key)
Gateway 2000
F1
Hewlett Packard
F1
IBM Model lama
menahan kedua tombol mouse
IBM PS/1 late model Value Point and 330s
F1
IBM PS/2
Ctrl-Alt-Ins
IBM PS/2 with reference partition
Ins
IBM Some PS/2s, such as 75 and 90
Ctrl-Alt
IBM Some PS/2s
ketika pointer pada sudut kanan atas Ctrl-Ins
Fortiva 5000
Ctrl-Alt-A
NEC
F2
Packard Bell
F1 atau F2
Phoenix BIOS
F1, F2, Ctrl-Alt-Esc, Ctrl-Alt-S, Ctrl-S, Ctrl-Alt-Ins
Sharp Laptop 9020
F2
Sony F3
F2 atau F1
Tandon
Ctrl-Shift-Esc, Ctrl-Alt-Esc
Toshiba
Esc or F1
Olivetti PC Pro
Shift-Ctrl-Alt + âNumericPadDelâ
PC lainnya
Ctrl-Esc atau Ctrl-Alt dan +
Zenith
Ctrl-Alt-Ins
Lainnya:
Lainnya:
F12
F12
Ctrl + Esc
Ctrl + Esc
Demikian semoga dapat membantu.
Powered by Yahoo! Answers